Kamis, 18 Desember 2008

Desas Desus Seputar Idola Cilik

Well… menunggu hari sabtu ternyata lama juga yah. Oke deh, dari pada Blogna gak update2, kita bahas yang lain. Cap Cus….!!!


Dari jamannya IC-1 sampai IC-2 sekarang ini, ada 2 hal yang menjadi isu public dan sangat hangat dibicarakan. Mengenai lagu dan kisah hidup yang terlalu diekspos. Katanya lagu yang dinyanyikan diluar konteks anak-anak, bertema cinta dan liriknya terlalu tua untuk mereka. Terus masalah pribadi yang seolah RCTI mengabaikan psikologi dan privasi peserta. Ck… ck… ck…


Sekarang saya mau ikutan berpendapat:


Masalah lagu. Sejauh ini saya tidak begitu mempermasalhkan soal pemilihan lagu. Bagi saya cinta itu sangat universal dan terlalu dangkal ketika kita memaknai bahwa lirik sebuah lagu itu hanya mengandung pesan cinta kepada lain jenis. Bagi saya cinta adalah sebuah rasa. Yah… ada bebrapa lagu yang memang tidak pantas untuk didendangkan oleh anak-anak seperti Cinta ini membunuhku, Puspa, atau lagu-lagu yang secara lirik memang tidak mendidik. Tapi sejauh liriknya indah dan sifatnya universal gak apalah. Lagian pihak RCTI terkadang merubah sedikit lirik dari lagu yang dianggap tidak pantas untuk mereka bawakan.


Saya merasa munafik ketika saya mengatakan saya tidak setuju atas pemilihan lagu yang terlalu dewasa, sementara saya perlahan2 menitikkan airmata karena tersentuh… ketika mereka menyanyi. Terkadang suara mereka yang membuat kita lebih paham tentang apa pesan dari sebuah lagu. … ini Opini dan pengalaman pribadi loh!!!


Terus, tentang Ekspos kisah Hidup. Kalau ini mah saya juga gak setuju, sudah menjadi rahasia public kalau kisah haru dari seseorang merupakan tangga mencapai rating tertinggi diacara reality show seperti Idola Cilik. Mana pake SMS lagi, setiap tetesan air mata anak-anak dipanggung menjadi “pundi-pundi emas” buat RCTI. Gokil gak tuh!!!


Kalau di IC-1 ada Siti, Dayat… yang hidupnya serba kekurangan. Nah, di IC-2 ini masalahnya lebih kompleks, rata-rata diantara mereka adalah anak-anak korban kerusuhan, korban tsunami, korban perceraian, ditinggalkan oleh orang tua, sisanya hanya anak-anak yang biasa-biasa saja. Ck…ck… kasian juga mereka.


Tapi RCTI harus fair dong, jangan mempertahankan mereka karena mereka “menjual”. Itu sama saja mengajarkan pada anak-anak untuk mengiba pada orang lain, dan berlarut-larut pada keterbatasan. Dari sekarang mereka harus diperlihatkan bahwa hidup itu adalah persaingan. Dan yang lalu biarlah berlalu…………


Untung saja ke-14 Idola cilik 2 ini benar-benar kuat, dalam artian suara mereka memang bagus… dan so far memang pantas untuk ada di posisi itu. Kita lihat saja, siapa yang bertahan sampai ke tahap-tahap berikutnya…… dan siapa yang memperlihatkan progress!!!


Tidak ada komentar: